Salah Seorang WBP Lapas Lombok Barat Resmi Menjadi Mualaf

    Salah Seorang WBP Lapas Lombok Barat Resmi Menjadi Mualaf
    Salah satu WBP Lapas Lombok Barat saat menjadi Mualaf membacakan Dua Kalimat Syahadat, (31/05/2024)

    Lombok Barat NTB - Salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lombok Barat Kanwil Kemenkumham NTB memutuskan menjadi mualaf, Jumat (31/5).

    Warga binaan bernama Putu Manik Teguh resmi memeluk Agama Islam setelah mengucapkan kalimat syahadat dipandu oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kuripan H. Muhammad Nurdin bertempat di Masjid Al-Akbar Lapas Lombok Barat. 

    “Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, ” ucap Putu dengan wajah haru dan bahagia.

    Putu yang saat ini berusia 28 tahun mengaku, mendapatkan hidayah ini sudah sejak lama karena merasa sejuk dan nyaman dalam Islam. “Saya sudah sedikit belajar agama Islam dan cara ibadahnya. Karena teman-teman sesama WBP di kamar hunian rajin salat berjamaah dan mengaji bersama sehingga membuat hati makin sejuk, ” ungkapnya.

    Dirinya juga kini punya mengganti namanya secara resmi menjadi Muhammad Dimas sesuai keputusan dan saran dari rekan warga binaan lain serta saksi yang hadir.

    Sementara itu Kalapas Lombok Barat, M Fadli terharu bahwa ada warga binaannya yang resmi memeluk agama Islam hari ini. 

    “Alhamdulillah, semua atas kehendak Allah SWT, yang pasti prosesi sakral ini harus benar-benar dari hati, tidak dijadikan azas manfaat, dan bukan suatu modus, ” tegasnya.

    Pihaknya berharap setelah memeluk agama Islam, Muhammad dimas bisa mendalami ilmu agama Islam, baik tata cara salat, membaca Al-Qur’an, dan ilmu agama Islam di bidang lainnya. (Adb) 

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Banyak Baliho Zul - Uhel di Rusak, Tim Pemenangan...

    Artikel Berikutnya

    Kapolda NTB : Bersatu Dalam Perbedaan Menuju...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Tags