Mataram NTB - Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram menggelar pelatihan pemanfaatan sampah plastik sebagai salah satu bagian dari program bimbingan kemandirian, Rabu (12/10).
Pemanfaatan sampah plastik ini sejalan dengan program Zero Waste yang diusung pemerintah daerah provinsi NTB sejak tahun 2018 lalu. Kegiatan ini melibatkan PAS Kreatif selaku kelompok kemandirian yang beranggotakan klien Bapas Mataram sendiri.
Kepala Urusan Tata Usaha Bapas Mataram, I Made Kertayasa, mewakili Kepala Bapas mataram yang berhalangan hadir, dalam acara pembukaan menyampaikan bahwa Pemanfaatan Sampah Plastik ini merupakan bagian dari program kemandirian bagi klien. Dirinya berharap, klien dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapat bermanfaatan bagi kehidupan klien saat ini.
"Saya berharap klien bisa mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga bermanfaat untuk kehidupan anda kelak, " tuturnya.
Pemanfaatan sampah plastik digagas Bapas Mataram lantaran pengelolaan sampah menjadi permasalahan yang layak untuk disoroti. Sejalan dengan itu, program konsep zero waste yang diusung Pemprov NTB sejak tahun 2018 itu, memberi peluang kepada masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Mengingat, zero waste sendiri merupakan penerapan konsep pengelolaan sampah berbasis pengurangan jumlah sampah, daur ulang sampah, penggunaan kembali sampah, dan konsep ekonomi sirkuler (Circular economy).
Kemudian, konsep tersebutlah yang diadopsi Bapas Mataram dalam menggerakkan klien untuk memanfaatkan peluang tersebut. Melalui pelatihan pemanfaatan sampah plastik, klien diajarkan membuat barang-barang yang bernilai jual. Klien diharapkan, kelak mampu menerapkan keterampilan tersebut sehinggga berdampak pada kehidupan ekonomi yang lebih baik. Dengan demikian, klien memiliki kesibukan positif yang berefek pula pada pengurangan resiko pengulangan tindak pidana.
Menyoroti pelaksanaan kegiatan, kegiatan pelatihan Pemanfaatan Sampah Plastik ini akan digelar selama 10 hari dan terhitung sejak hari ini, Selasa (12/10). Kegiatan ini melibatkan tiga puluh klien pemasyarakatan yang sedang menjalani program integrasi. Kegiatan yang akan berakhir pada 22 Oktober mendatang ini melibatkan tim PAS Kreatif sebagai instruktur.
"Kegiatan ini akan berjalan selama sepuluh hari ke depan. Jadi, saya berharap dapat dimanfaatkan waktu dan peluang itu sebaik mungkin, " pungkas Made.(Adb)