Panitia SKD CASN Kemenkumham Lakukan Pengecekan Ketat kepada Peserta

    Panitia SKD CASN Kemenkumham Lakukan Pengecekan Ketat kepada Peserta

    Mataram NTB  -   Pelaksanaan Seleksi Komptensi Dasar (SKD) menggunakan Computer Assisted Test (CAT) BKN dalam pengadaan CASN Kementerian Hukum dan HAM pada hari pertama berjalan lancar di Aula Kanwil Kemenkumham NTB, Kamis (9/11). 

    Panitia melakukan pengecekan ketat dan berlapis untuk memastikan proses seleksi berlangsung transparan dan tanpa kecurangan. Kakanwil Kemenkumham NTB, Parlindungan mengatakan, panitia melakukan pengecekan tubuh dari peserta sebelum masuk ke ruang ujian. 

    “Pada hari pertama ini dilakukan ujian dalam 3 sesi. Seluruh peserta dilakukan pengecekan tubuh secara langsung untuk memastikan tidak ada barang yang dilarang dibawa masuk ke ruang ujian. Nantinya SOP ini akan diterapkan selama 6 hari pelaksanaan SKD, ” ujar Parlindungan. 

    Plt. Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham NTB Febrian N Satriatama menuturkan, secara teknis pengecekan tubuh dilakukan oleh petugas laki-laki dan perempuan. Mereka bertugas mengecek tubuh secara langsung berdasarkan jenis kelamin. 

    “Kami juga menggunakan metal detector untuk memastikan tidak ada barang yang dilarang masuk ke ruang ujian. Apabila kami menemukan barang yang dilarang, langsung kami minta keluarkan, ” ujar Febri.

    Beberapa barang yang diminta dikeluarkan dari saku baju dan celana peserta adalah uang, kertas, dan penggaris. Febri menekankan, barang yang boleh dibawa masuk ke ruang ujian hanya KTP, kartu ujian, dan pensil.

    Sesuai aturan, terang Febri, barang yang dilarang dibawa yakni ikat pinggang, perhiasan, jimat, jam tangan, dan jepit rambut. Dia juga menekankan agar para peserta hadir 90 menit sebelum ujian karena ada sejumlah tahapan yang harus diikuti peserta sebelum masuk ke ruang ujian. 

    “Dalam pantauan hari pertama ada peserta yang datang terlambat dan tidak diperkenankan masuk karena pengambilan PIN CAT BKN telah ditutup secara kesisteman. Bagi yang datang dari luar Kota Mataram sebaiknya H-1 sudah sampai sehingga pada hari H ujian dapat datang lebih awal supaya tidak terlambat dan berujung diskualifikasi, ” ujar Febri.  (Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Hendak Transaksi Sabu, Dua Pemuda Diringkus...

    Artikel Berikutnya

    Sejumlah Tokoh di Desa Suranadi Berikan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!

    Tags